PENGUJIAN BENIH DISAAT PANDEMI COVID 19
. Namun sektor pertanian harus terus bergeliat karena menyangkut hajat hidup manusia yaitu dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Dan salah satu sub sektor pertanian yang terus berjalan adalah sub sektor perbenihan karena factor penentu produktivitas tanaman ditentukan dengan ketersediaan benih berkualitas.
Laboratorium pengujian benih UPTD Balai Perbenihan Pengawasan Sertifikasi Benih Pertanian (BPPSBP) Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo dalam memberikan pelayanan di bidang pengujian benih di tuntut adanya sistem kerja dan administrasi yang efisien dan efektif di Laboratorium. Mengingat pengujian benih merupakan aktivitas rutin yang menyangkut pihak luar yang tidak bisa dikerjakan dari rumah dan memerlukan tanggung jawab yang besar. Selain itu karena data hasil uji laboratorium mencerminkan mutu benih yang diperdagangkan dan tertera pada kemasan atau label
Salah satu contoh kami angkat yaitu untuk komoditi jagung dimana evaluasi daya berkecambah membutuhkan 5 s/d 7 hari, evaluasi/pengamatan daya berkecambah I (pertama) yaitu pada hari ke 5 dan apabila persentase daya berkecambah
benih dengan menggunakan metode yang sesuai untuk pengujian rutin yaitu metode cepat dengan menggunakan Moisture Meter (PM-400) dan metode Oven yang mana masing-masing sampel diuji 2 ulangan persampel.
Oleh karenanya perlu disampaikan bahwa sub sektor perbenihan lebih khususnya pengawasan benih di lingkup laboratorium benih harus dilaksanakan di laboratorium karena sarana dan fasilitas tentu berada di laboratorium.
(work from home). Metode pengujian tetap mengacu pada ISTA Rules namun sedikit perbedaan dari mekanisme analis yaitu dengan menerapakan Penerapan standar pencegahan covid 19 pun kini telah diterapkan di BPPSBP diantaranya seluruh pegawai dan analis wajib memakai masker serta tidak melayani kebutuhan rutin jika salah satu tidak menggunakan masker termasuk pelayanan pengujian benih di laboratorium.