PPID Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

KUNJUNGAN KERJA WAKIL KETUA KOMISI IV DPR RI DAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ”INGIN MENJADIKAN NUSA TENGGARA BARAT LUMBUNG BENIH NASIONAL




Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah salah satu Provinsi yang mempunyai potensi  dalam memajukan perbenihan nasional. Dengan kondisi geografis yang terisolasi dari daerah lain memudahkan kontrol keluar masuknya benih. Hal ini menjadi salah satu keunggulan NTB dalam pengembangan industri perbenihan berskala nasional. Untuk mewujudkannya, perlu adanya sinergitas program antara pusat dan daerah dengan melibatkan stakeholder lainnya di bidang perbenihan.

Hal tersebut sudah dibuktikan oleh Pemerintah Pusat yaitu dengan Kunjungan Kerja  Wakil Komisi IV DPR RI dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan di Provinsi NTB pada bulan Januari 2020 (Jumat, 17 Januari 2020); Suwandi selaku Direktur Jenderal Tanaman Pangan menekankan bahwa NTB harus dapat menjadi daerah produsen benih terbesar di Indonesia mengalahkan provinsi lainnya. Beliau juga mengapresiasi Provinsi NTB yang telah mencukupi kebutuhan benih padi dan kedelai sendiri, akan tetapi hal ini harus tetap dipacu peningkatan kapasitas dan kualitasnya agar dapat memenuhi kebutuhan benih di daerah lain.

Wakil Ketua Komisi IV Melaksanakan Kunjungan Kerja di Produsen Benih Tanaman Pangan (Padi dan Kedelai) UD. Humfik Tani Pimpinannya bernama H. Kordianto, S.Pd. dengan alamat Karang katon, Desa Sukaraja, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah

Untuk mendukung upaya tersebut “Suwandi selaku Direktur Jenderal Tanaman Pangan mengakatan : Jika para stakeholder atau penangkar benih mengalami masalah modal maka diperlukan dukungan dari sisi pembiayaan yang memberdayakan program untuk petani yang meliputi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Badan Layanan Umum (BLU), Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDP).  Dengan Skema KUR petani dapat merencanakan sendiri pembiayaan produksi dengan beban bunga yang rendah.

 

  

 

Dengan keselarasan program perbenihan berdampak pada kemandirian benih nasional sehingga benih dapat diproduksi secara insitu dan pada akhirnya dapat mengurangi impor atau substitusi impor terutama untuk benih jagung serta meningkatkan nilai tambah yang diperoleh petani, mewujudkan peningkatan produksi beras  7% dari tahun sebelumnya dan yang utama dapat mendukung pencapaian ekspor 3 kali lipat.     

Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan informasi kepada publik bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian ingin memperluas jaringan lumbung benih nasional. Semoga dengan adanya tulisan populer ini bisa bermanfaat bagi orang banyak khsusunya para petani sebagai pengguna varietas benih.

Penulis 1 : Tri Wantoro,S.P. (PBT Ahli Muda); Penulis 2 : Heny Setiyowati, S.P. (PBT Ahli Pertama)

Gambar-gambar