PPID Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pemberdayaan Varietas Padi Lokal Dalam Mendukung Produksi Pangan




  

Beras merupakan kebutuhan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak hanya dijadikan sebagai sumber karbohidrat, beras juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga khususnya petani. Selain itu, beras selalu dikaitkan dengan permasalahan sosial masyarakat. Kebutuhan pangan diatur dan dijamin berdasarkan undang-undang dasar 1945,  oleh karena itu negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang.

beras setiap tahun yang semakin meningkat sulit diimbangi dengan produksi dalam negeri karena seringkali menemui beragam kendala. Akibatnya kebijakan beras tidak bisa dihindari demi tercukupinya kebutuhan pangan nasional. Program peningkatan produksi yang dilakukan pemerintah melalui program Upaya Khusus (Upsus) yang bertujuan mencapai kedaulatan pangan nyatanya tidak mampu membendung beras. Hal ini berbanding terbalik apabila kita melihat produksi padi yang terus meningkat. Misalnya tahun 2015, pemerintah mencatat peningkatan produksi padi menjadi sebesar 75,55 juta ton gabah kering giling (GKG) dari tahun sebelumnya yang hanya 70,8 juta ton GKG. Apabila dikonversi, produksi tersebut setara dengan 41 juta ton impor  

Varietas lokal daerah dapat dilakukan sertifikasi  tanpa harus dilepas terlebih dahulu seperti benih bina, hanya perlu dilakukan pendaftaran terlebih dahulu pada Pusat Perlidungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP). Untuk membedakan sertifikasi benih baku, sertifikasi benih melalui pemurnian  dan sertifikasi benih lokal antara lain dapat dilihat pada informasi yang tertera dilabel dan jenis kelas benih, seperti yang tertera pada tabel berikut.

Tabel 1.  Perbedaan sertifikasi benih baku, sertifikasi benih melalui pemurnian  dan sertifikasi benih lokal pada informasi yang tertera dilabel dan jenis kelas benih.

No.

 

dan Kelas Benih.

Sertifikasi benih baku

Sertifikasi benih lokal

·   Nomor seri label diakhiri dengan tambahan huruf “PM”

·   Harus mencantumkan kalimat “BENIH BINA BERSERTIFIKAT”

2.

Kelas benih

·   Benih Penjenis (BS)

·   Benih Pokok (BP, BP1 dan BP2)

·   Benih Dasar (BD)

·   Benih Sebar (BR, BR1, BR2, BR3 dan BR4).

Benih Sebar (BR).

Varietas lokal banyak sekali ditemukan di daerah-daerah pada Provinsi Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dll, yang masyarakatnya menggemari  cita rasa tertentu terhadap tekstur nasi seperti pera, pulen, ketan dan sebagainya. Varietas lokal berdasarkan hasil pengamatan di lapang rata-rata memiliki umur lebih panjang dibandingkan varietas hasil pemuliaan,  dan memiliki ketahanan terhadap hama penyakit utama pada padi seperti  wereng batang cokelat dan blas.

Tabel 2. Varietas padi lokal yang dilepas pada Tahun 2016 – 2018.

No.

 

dan beras giling tinggi, beradaptasi baik pada dataran tinggi sampai ketinggian 400-900 m dpl.

Asal

1.

Padi local Ponelo

Populasi padi sawah lokal dataran tinggi Ampek Angkek diseleksi di Nagari Balai, Kab. Agam, Sumbar.

Potensi hasil tinggi, tekstur nasi pulen, tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, dan  baik ditanam pada lahan kering dengan ketinggian sedang sampai menengah.

5.

Padi sawah Tarabas

Seleksi varietas lokal Tarabas

Potensi hasil tinggi, tahan penyakit blas, tekstur nasi sangat pulen, dan  baik ditanam pada sawah irigasi dataran rendah sampai menengah.

7.

Padi sawah Gadang Rumpun Kumbayau

Populasi padi sawah Desa Kumbayau, Kec. Talawi Kota Sawahlunto, Prov. Sumbar

Potensi hasil dan nilai ekonomi tinggi, rendemen tahan terhadap blas ras 073 dan ras 133, rebah, dan  baik ditanam pada lahan sawah dataran rendah.

   1   3   

  5   Gambar : 1. Pertanaman, 2.Beras Padi Varietas Lokal Bujang Marantau, 3. Malai, 4.Pertanaman, 5.Beras padi varietas lokal Tarabas  

Penyusun: Herni Susilowati (PBT. Ahli Madya)  Balai Besar PPBM-TPH

Gambar-gambar